Minggu, 22 Maret 2015

BIOGRAFI TOKOH MANAJEMEN



                                    Biografi Tokoh Manajemen     
1.      Robert Owen

Robert Owen adalah seorang putra dari seorang pembuat pelana dan pandai besi. Ia lahir di Newton, Wales pada 14 Mei 1771. Ia seorang sosialis yang juga memiliki bisnis tekstil. Kehidupannya banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan sosial masyarakat. Owen juga dikenal sebagai salah satu perintis gerakan sosialisme utopis dan gerakan kooperatif
            Robert memulai bisnis tekstil setelah ia mencoba beberapa pekerjaan seperti berdagang kain, menjadi manager sebuah perusahaan air minum, dan bekerja di rumah pengolahan bahan kain. Ia kemudian bertemu dengan wanita bernama Caroline Dale, dan mereka pun menikah pada 1799. Owen membeli rumah sebagai tempat tinggalnya dengan sang istri di New Lanark, sebuah pabrik pengolahan kain yang menjadi sangat sukses di bawah kendali Owen. Dari pernikahannya dengan Caroline, mereka dianugerahi 8 orang anak, namun salah satunya meninggal sejak di dalam kandungan sang Ibu
Pada awal tahun 1800-an, Robert Owen memperkenalkan teori tentang manajemen personalia. Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan bahwa bilamana diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian berupa kompensasi, asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan.
            Sebagai sosialis, Owen menyatakan salah satu penyebab kemiskinan adalah akibat semakin maraknya penggunaan mesin sebagai pengganti tenaga manusia. Atas dasar tersebut, Owen menawarkan sebuah proyek untuk menanggulangi kemiskinan. Ia merencanakan sebuah tatanan baru untuk masyarakat miskin untuk tinggal dalam sebuah tempat dengan perlakuan dan fasilitas yang sama. Dengan adanya penyetaraan tersebut ia berharap terciptanya lapangan kerja baru tanpa harus meninggalkan mesin dan alat berat sebagai instrumen pembantu dalam sebuah pabrik.
            Robert owen juga telah menyumbangkan banyak laba dari bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya. Sejak ia memiliki pabrik di New Lanark, ia melakukan berbagai perbaikan dalam bidang usahanya dengan mengurangi hari kerja buruh, dan menolak memperkerjakan anak-anak dibawah 10 tahun. Di tempat itulah dia menyadari bahwa kemiskinan sangat terlihat jelas, yang kemudian membuat ia bergerak dengan mengadakan perbaikan rumah-rumah buruh, memperhatikan kesejahteraan keluarga dan anak-anak buruh. Di tempat ini pula Owen mulai memunculkan gagasan-gagasan tentang kesejahteraan buruh dan pendidikan.
            Namun dalam perkembangannya, Owen sendiri jatuh miskin dikarenakan pemikiran dan tindakanya dalam memulai perkembangan kota tempat pabrik Owen. Hal ini dikarenakan masyarakatnya belum siap untuk memulai konsep yang ditawarkan Owen sehingga dikalahkan oleh mayoritas masyarakat kota tersebut.
            Owen memiliki anak-anak yang cerdas dan sukses dalam pendidikannya. Salah satunya adalah anak ketiga Owen yang bernama Richard Dale Owen yang menyandang gelar profesor di Nashville University. . Sejak 1828, Owen mengundurkan diri dari hiruk pikuk perbisnisan, dan memutuskan menetap di London untuk melanjutkan aktivitas sosialnya. Owen meninggal pada 17 November 1858.




2.                   Charles babbage


                                Charles Babbage lahir 26 Desember 1792, di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Southwark, London, anak dari Benjamin Babbage, seorang Banker. Kelebihannya dalam matematika sangat menonjol. Saat memasuki Trinity College di Cambridge tahun 1811, dia mendapati bahwa kemampuan matematikanya jauh lebih baik, bahkan dari pada tutornya sendiri. seorang matematikawan dari Inggris yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang komputer yang dapat diprogram. Sebagian dari mesin yang dikembangkannya kini dapat dilihat di Musium Sains London.
                        Di usia 20 tahunan Babbage bekerja sebagai seorang ahli matematika terutama dibidang fungsi kalkulus. Pada masa itu, perhitungan dengan menggunakan tabel matematika sering mengalami kesalahan. Babbage ingin mengembangkan cara melakukan perhitungan secara mekanik, sehingga dapat mengurangi kesalahan perhitungan yang sering dilakukan oleh manusia. Saat itu, Babbage mendapat inspirasi dari perkembangan mesin hitung yang dikerjakan oleh Wilhelm Schickard, Blaise Pascal, dan Gottfried Leibniz. Gagasan awal tentang mesin Babbage ditulis dalam bentuk surat yang ditulisnya kepada Masyarakat Astronomi Kerajaan berjudul “Note on the application of machinery to the computation of astronomical and mathematical tables” ( catatan mengenai penerapan mesin bagi penghitungan tabel astronomis dan matematis ) tertanggal 14 Juni 1822.
Tahun 1821 Babbage menciptakan Difference Engine, sebuah mesin yang dapat menyusun Tabel Matematika. Saat melengkapi mesin tersebut di tahun 1832, Babbage mendapatkan ide tentang mesin yang lebih baik, yang akan mampu menyelesaikan tidak hanya satu jenis namun berbagai jenis operasi aritmatika. Mesin ini dinamakan Analytical Engine (1856), yang dimaksudkan sebagai mesin pemanipulasi simbol umum, serta mempunyai beberapa karakteristik dari komputer modern. Diantaranya adalah penggunaan punched card, sebuah unit memori untuk memasukkan angka, dan berbagai elemen dasar komputer lainnya.
Charles Babbage juga menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia memiliki konsep pemikiran yang berbeda dengan prinsip-prinsip manajemen Robert Owen. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Dia berpendapat bahwa dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja dapat menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya. Hal ini didasari oleh efektifitas pengalaman dan pendalaman terhadap suatu bidang oleh pekerja sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Charles Babbage berfokus dalam hal pembagian kerja (division of labour) yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi pekerjaan.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.



Charles Babbage mengembangkan prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah. konsep ini dapat memudahkan manajemen untuk menganalisis efektifitas bidang kerja sebuah perusahaan. Manajemen dapat menentukan seorang manajer, fasilitas, bahan, dan tenaga kerja yang sesuai (efektif) untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.

Selain efisiensi dan prinsip pengetahuan, Charles Babbage juga memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas.

Charles Babbage lah yang menyarankan bahwa para pekerja selayaknya menerima pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.

                        Dibalik seluruh keberhasilannya, kegagalan dalam pembuatan mesin perhitungan dan kegagalan bantuan pemerintah kepadanya, meninggalkan Babbage dalam kecewaan dan kesedihan di akhir masa hidupnya.
Charles Babbage meninggal 18 Oktober 1871 pada umur 79 tahun, meninggalkan anak ; Benjamin Herschel Babbage (1815), Charles Whitmore Babbage (1817), Georgiana Whitmore Babbage (1818), Edward Stewart Babbage (1819), Francis Moore Babbage (1821), Dugald Bromheald Babbage (1823), Henry Prevost Babbage (1824), Alexander Forbes Babbage (1827), Timothy grant Babbage (1829).




                                                                        

3.      Frederikh W Taylor


  
                Frederick Winslow Taylor lahir 20 Maret 1856 di Germantown, Philadelphia, Pennsylvania. ayahnya Franklin Taylor; seorang pengacara lulusan Princeton dan ibunya Emily Annette  Taylor; seorang wanita tangguh yang aktif memperjuangkan hak wanita pada masanya. Ia adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi. 

            Emily sang ibu mendidiknya sejak sangat dini dengan menyekolahkan Fredrick yang baru berumur 18 bulan di Perancis dan Jerman serta dengan mengajak Fredrick mengelilingi Eropa. Pada tahun 1872, Frederick diterima di Phillips Exeter Academy, tepatnya di Exeter, New Hampshire. Setelah lulus, beliau diterima disekolah hukum Harvard. Meskipun ternilai terlalu dini, namun Taylor harus mempertimbangkan suatu karir alternatif untuk dirinya, karena jauh dilubuk hatinya, hidupnya bukan untuk hukum tetapi untuk berada di lingkungan perindustrian.

           


Taylor menjadi salah seorang siswa Institut Teknologi Stevens, dan memperoleh ijazah teknik mesin elektro pada 1883 dimana pada saat itu beliau juga sedang bekerja, hingga kini rekor tersebut belum dapat dipecahkan, mengingat sulitnya menuntut ilmu di Universitas tersebut. Tepatnya tanggal  3 Mei 1884, ia menikah dengan gadis  Philadelphia bernama Louise M. Spooner.
           
            Pada saat menjadi direktur di perusahaan Midvale beliau mencetuskan ide tentang penggunaan metode ilmiah dalam manajemen. Ide ini muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya.

            Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama, nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Selama 20 tahun, Taylor berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik terbaik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:
      1.    Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
      2.    Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
      3.    Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
       4.    Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.




Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.

            Pada tahun 1901 Taylor harus keluar dari perusahaan Betlehem baja akibat perseteruannya dengan salah satu manager dan di tahun itu pulalah Taylor dan istrinya mengadopsi 3 anak yang diberi nama Kempton, Robert and Elizabeth. Dari hal ini walaupun sikapnya yang tegas dan disiplin terhadap pekerjaan, Taylor sangat manusiawi karena ia merasa sepi dengan belum dikaruniai anak-anak  lucu yang akan melanjutkan keturunannya.

            Dimasa tuanya Taylor masih ingin menjadi seseorang yang dapat diteladani oleh orang-orang disekelilingnya ,beliau menghabiskan waktu untuk menjadi dosen di  Tuck School of Business, Dartmouth College. Pada musim dingin 1915 Taylor menderita pneumonia dan satu hari setelah ulang tahun ke 59, tepatnya 21 Maret, beliau menghembuskan nafas terakhirnya dengan segudang prestasi dan ide-ide yang tak akan terkubur hingga akhir zaman. Jenazah Taylor dikuburkan di West Laurel Hill Cemetery, Bala Cynwyd, Pennsylvania.












4.       Henry Fayol

                      Henri Fayol lahir di Istambul, Turki , 29 July 1841. Ia adalah seorang  insinyur Perancis  dan direktur pertambangan, sekaligus seorang pakar manajemen. Ia dengan originalitasnya mampu menciptakan teori-teori manajemen secara ilmiah, yang disebut Teori Umum Administrasi Bisnis, yang kemudian dijuluki Fayolisme. Ia adalah salah satu kontributor penting untuk teori-teori manajemen yang berkembang selanjutnya.
                      Ayahnya, seorang insinyur, ditunjuk Inspektur Pekerjaan untuk membangun sebuah jembatan di atas Golden Horn. Mereka kembali ke Prancis pada tahun 1847. Fayol belajar di sekolah pertambangan “Ecole Nationale Superieure des Mines” di St Etienne.
                      Saat beranjak 19 tahun, Fayol sudah menempuh karir tekniknya dengan bekerja di sebuah perusahaan pertambangan “Compagnie de Commentry-Fourchambeau-Decazeville” di Commentry. Pada tahun 1888 dia dipercaya menduduki jabatan direktur perusahaan itu karena karirnya yang cemerlang. Saat itu pegawai perusahaan tersebut mencapai lebih dari 1000 orang. Karena kepiawaiannya Fayol tak tergeserkan sebagai direktur selama 30 tahun hingga 1918. Sementara pada tahun 1900-an perusahaan tersebut telah menjadi salah satu perusahaan besi dan baja terbesar di Perancis, sekaligus termasuk salah satu industri vital nasional Perancis kala itu.
                      Pada 1916, Fayol menerbitkan pengalaman-pengalaman manajerialnya dalam sebuah buku yang berjudul “Administration Industrielle et Générale“, sekitar beberapa tahun setelah Frederick Winslow Taylor menerbitkan teorinya tentang manajemen scientific. Teori-teori Fayol yang biasa disebut fayolisme ini merupakan satu teori pembanding pertama di ranah teori umum manajemen. Fayol berpendapat bahwa ada lima fungsi utama dari manajemen. Hal-hal tersebut adalah Planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling. Di mana kontrol di sini dimaksudkan adanya pelaporan tentang proses kerja perusahaan kepada manajer agar ia dapat segera mengambil langkah-langkah manajerial yang diperlukan untuk kesuksesan perusahaan.
                      F.W. Taylor mempublikasikan “The Principles of Scientific Management” di Amerika Serikat pada tahun 1911, dan Fayol pada tahun 1916 menguji sifat alami manajemen dan tata usaha atas dasar pengalaman organisasi pertambangan Perancis-nya. Fayol menyatukan berbagai macam ajaran atau prinsip-prinsip organisasi dan manajemen juga  dalam metode kerja, ukuran dan penyederhanaan untuk mengamankan efisiensi. Keduanya mengacu  pada spesialisasi fungsional.
                      Selama masa jabatannya sebagai direktur ia menulis artikel di berbagai administrasi dan pada tahun 1916 Buletin de la societe de industrie minerale dicetaknya. Pada masa pensiunnya ia mempublikasikan hasil pekerjaannya yaitu sebuah teori administrasi lengkap yang menjelaskan dan mengklasifikasikan peranan  serta proses manajemen administrasi yang diakui dan dijadikan referensi oleh yang lain dalam perkembangan mengenai permasalahan manajemen. Beliau meninggal dunia di Paris, Perancis, 19 November 1925.
                                                                                                               



5.      Elton Mayo


             George Elton Mayo, ahli teori sosial dan psikolog industri, lahir pada tanggal 26 Desember 1880 di Adelaide, putra sulung dari George Gibbes Mayo, juru dan insinyur sipil kemudian, dan istrinya Maria Henrietta, Donaldson née.
          George Elton Mayo kuliah di University of Queensland 1911-1923 sebelum pindah ke University of Pennsylvania , tetapi menghabiskan sebagian besar karirnya di Harvard Business School (1926-1947), di mana ia menjadi profesor penelitian industri . Pada tanggal 18 April 1913, ia menikah dengan Dorothea McConnel di Brisbane, Australia . Mereka mempunyai dua anak perempuan, Patricia dan Gael.
Mayo dikenal sebagai pendiri Gerakan Hubungan Manusia dan dikenal atas penelitiannya termasuk Studi Hawthorne dan bukunya Masalah Manusia dari Peradaban Industri Maju (1933).
Penelitian yang dilakukan di bawah Studi Hawthorne tahun 1930-an menunjukkan pentingnya kelompok dalam mempengaruhi perilaku individu di tempat kerja. Hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga buruk. Hasil percobaan Howthorne menyatakan bahwa kenaikan produktivitas bukan diakibatkan oleh insentif keuangan. Rantai reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh. Orang-orang akan membentuk kelompok kerja dan ini dapat digunakan oleh manajemen untuk manfaat organisasi. Dia menyarankan ketegangan antara 'pekerja' logika sentimen dan logika efisiensi biaya dan 'manajer' yang dapat menimbulkan konflik dalam organisasi.

Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya people management skills daripada engineering atau technicall skills, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan (individu). Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia terus berkembang dengan munculnya pemikiran-pemikiran lain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang lebih maju. 

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Owen
http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/09/biografi-charles-babbage-penemu.html
http://dindazeda.blogspot.com/2010/09/bapak-manajemen-ilmiah-frederick.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Henri_Fayol
http://en.wikipedia.org/wiki/Elton_Mayo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar